judi online monopoly indonesia yang menggunakan uang rupiah asli, Agen referral tertinggi, agen monopoly indonesia

Saturday 6 August 2016

Dekrit President Meksiko Gadis Pujaan Bung Karno.

www.indomonopoly.com
Selain Rini, wanita misterius yang dilukis sendiri oleh Presiden Sukarno, ada sosok wanita lain tergores dalam lukisan dan disimpan di Istana Kepresidenan. Wanita itu menggunakan pakaian melayu, berdiri tegap nan anggun sambil memegang bunga di tangannya.

Pipinya merah merona, senada pakaian yang dikenakannya. Lukisan yang didapatkan Bung Karno dengan susah payah ini berjudul 'Woman with Flowers' atau 'Gadis Melayu dengan Bunga' karya Diego Rivera.

"(Lukisan) itu mahal sekali, karena disertai dengan dekrit Presiden Meksiko untuk mengeluarkannya dari negara itu," kata A.R. Gapoer, pembantu Soekarno bagian lukisan, seperti dikutip dalam buku panduan pameran 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan.

Bung Karno jatuh cinta pada wanita berparas ayu yang tergambar dalam lukisan itu. "Yang membuat Sukarno jatuh hati, karena perempuan ini menggunakan pakaian melayu," ujar Bambang Asrini Widjanarko, seorang kurator seni saat berbincang kepada merdeka.com di Galeri Nasional Indonesia, Jumat (5/8).

Tidak diketahui apakah perempuan itu orang Indonesia atau orang Meksiko yang berpakaian layaknya wanita melayu. Teka teki pun terjawan. "Dia istri diplomat kita (Indonesia) yang waktu itu bertugas di Meksiko," ujar Adek Wahyuni Saptantinah, salah satu pengelola benda seni di Istana Kepresidenan. Diketahui juga bahwa model perempuan pada lukisan itu adalah Ainsyah Effendi, istri Boes Effendi.

Menurut cerita Guntur Soekarnoputra, pada awalnya Presiden Meksiko Lopez tidak ingin memberikan lukisan tersebut kepada siapapun. Lukisan ini dulunya sangat langka dan bersejarah bagi rakyat Meksiko. Saking berharganya, sampai ada undang-undang khusus yang melindunginya.

Dicantumkan dalam undang-undang itu, dalam keadaan apapun, lukisan tersebut tidak dibenarkan keluar wilayah negara Meksiko. Pelukisnya, Diego Rivera, adalah seniman wahid kelas dunia yang dimiliki Meksiko.

Namun pada akhirnya Sukarno berhasil memboyong lukisan yang sangat diinginkannya itu ke Indonesia. Ada rayuan tingkat tinggi di balik proses mendapatkan lukisan itu.

Lopez sampai harus mengeluarkan dekrit presiden untuk mengeluarkan lukisan tersebut dari negara yang dipimpinnya.

No comments:

Post a Comment